(Tulisan ini dimuat pada Majalah FORSEL Edisi #11 2010)
Jika sudah memiliki sebuah Desktop Computer di
rumah, laptop untuk urusan kerjaan, dan sebuah smarthpone canggih di antara
keduanya. Pentingkah sebuah Tablet bagi Anda?
Tablet Facts Timeline
(1950) Paten
untuk teknologi stylus dan handwriting recognition.
1989 – GridPad,
sebuah Tablet berbasis MS-DOS dijual secara komersil.
(1992) Windows for
Pen Computing diluncurkan untuk Windows 3.1.
(2001) Microsoft
memperkenalkan prototip Tablet PC berbasis Windows XP.
(2003) Fingerworks
mengembangkan teknologi layar sentuh yang kini digunakan pada iPhone.
(2006) Windows Vista
yang mendukung sistem layar sentuh untuk Tablet diluncurkan.
(2010) iPad oleh
Apple disusul Tablet Android dan PlayBook dari BlackBerry.
Perang besar telah terjadi. Meski terkesan bahwa Tablet dengan OS Android
sama-sama mencoba mematahkan dominasi marketing iPad, namun sebenarnya, para ‘comrade in arms’ ini juga saling
bersaing satu sama lain. Persaingan untuk menentukan Tablet mana yang pantas
menyandang gelar ‘iPad Killer’.
Istilah tersebut bisa
dilihat dari dua sisi. Jika kategori ‘killer’ atau pesaing iPad dari segi
spesifikasi, maka dengan mudah bisa ditemukan pesaing -jika tak mau terlalu
cepat disebut sebagai pemenang- untuk iPad. Namun pesaing dalam arti untuk trendsetter, dan tentunya gengsi yang
diraih, iPad masih akan sulit dikalahkan.
Menarik disimak
bagaimana Tablet, yang awalnya dicetuskan oleh pendiri Microsoft, kini sukses
di tangan Apple. Faktanya, firma riset analis teknologi Gartner memprediksi,
penjualan komputer tablet di seluruh dunia akan mencapai 19,5 juta unit di
2010. Tahun depan, penjualan tablet secara diproyeksikan mencapai 54,8 juta
unit dan akan melampaui 208 juta unit di 2014. Jumlah yang tak sedikit,
sehingga wajar jika pihak vendor beramai-ramai mengeluarkan Tablet slate untuk berebut ‘kue’ pasar
tersebut. (*)
Pen in Hand?
Ketika Microsoft memperkenalkan Tablet Courier pada Maret 2010, sebuah
tablet berbasis layar sentuh dengan stylus,
tidak terlalu banyak pihak yang terpukau. Uniknya, selang beberapa bulan
kemudian, Apple iPad mencuri perhatian dan merebut pasar dengan cepat. Tak mau
berdiam diri, para vendor beramai-ramai menggandeng Google dengan Android-nya
dan mencoba membenamkannya ke dalam Tablet mereka sendiri. Kesamaannya jelas,
tak satupun melirik ide Microsoft untuk Tablet dengan basis Stylus Pen dan teknologi resistif untuk slate. Untuk Tablet Android, meski
sistem multitouch belum sesempurna
teknologi pada iPhone atau iPad, perkembangan ke arah sana sudah semakin
terlihat. Informasi terakhir yang didapat, Microsoft memastikan bahwa sistem
operasi pada Windows Phone 7 ternyata tidak cocok untuk dibenamkan pada Tablet.
Dan gosip miring yang berhembus adalah Microsoft berencana untuk membatalkan
peluncuran Tablet Courier miliknya.
Netbook is Dead?
Diramalkan akan mati,
netbook dengan OS Android diharapkan bisa memperpanjang usia pakai sebuah
netbook.
Dihitung dengan rumus apapun, nilai kepraktisan suatu barang tidak akan
pernah sama. Tablet slate yang minus
keyboard fisik, tentu lebih ringan dan praktis untuk dibawa dibandingkan tipe convertible. Keuntungan lainnya adalah
Tablet slate bisa dihubungkan dengan
keyboard eksternal jika dibutuhkan. Tablet model convertible yang mulai ditinggalkan, dan gaung netbook yang semakin
redup diperkuat oleh data-data terkini.
Di Malaysia dan Vietnam, penetrasi netbook
tinggal 5 persen. Di Indonesia memang lebih baik yakni sekitar 10 sampai 15
persen. Hal ini disinyalir kebiasaan pengguna mula-mula atau pengguna awam yang
tidak bisa lepas dari keyboard fisik. Contoh paling mudah bisa dilihat dari
penggunaan smartphone dengan keyboard fisik yang diakui lebih mudah
digunakan untuk keperluan chat dan
SMS. Opsi untuk menggunakan keyboard fisik eksternal pada Tablet slate memang ada, dan inilah yang belum
banyak dilihat oleh calon pengguna. Jika sudah, maka era netbook bisa
dipastikan akan segera berakhir.
Android Tablet
Belum jelas seperti
apa Android v2.3 Gingerbread untuk
Tablet, namun di belakangnya v3.0 Honeycomb
dan v4.0 Ice Cream sudah dipersiapkan.
Sistem Operasi Android, mau tak mau menjadi daya tarik tersendiri bagi
pihak vendor untuk mengembangkan produk Tablet. Bagaimana tidak, sistem operasi
inilah yang menjadi ‘penyelamat’ bagi perusahaan multinasional seperti Motorola
dan Sony Ericsson di pangsa pasar ponsel setelah dihantam krisis global. Fakta
juga menyebutkan bahwa penjualan ponsel dengan basis Android meningkat drastis
dibandingkan ponsel dengan sistem operasi lainnya. Tak salah jika Gartner
memprediksi bahwa Android akan menduduki posisi kedua untuk tahun 2010 dan
besar kemungkinan menduduki tahta pada 2014.
Lain halnya untuk
Tablet, sebagai genre baru, Tablet
belum memiliki data siapa-siapa saja penguasa untuk Tablet. Memang iPad sudah
terjual lebih dari satu juta sejak awal diluncurkannya, namun melihat waktu
peluncuran dan nama yang sudah lebih dikenal, wajar kiranya jika iPad disebut
sebagai penentu standar untuk Tablet masa depan. Semakin banyak orang yang
mengenal Android, dan semakin banyak orang menemukan kelebihan Android
dibanding sistem operasi lainnya, maka peluang Tablet Android untuk menjadi
‘raja’ akan semakin besar. Namun seperti disebutkan di awal, bisakah para
vendor membuay produknya menjadi benchmark
atau patokan bagi Tablet yang sesungguhnya?
Future Rival
Sama seperti pada peta persaingan di smartphone,
Android kini mulai dibayangi oleh MeeGo, sebuah sistem operasi penerus Maeemo.
Untuk Tablet, pesaingnya pun sudah lahir. WeTab, sebuah Tablet hasil produksi Neofonie
GmbH dan 4tiitoo AG
Spesifikasi: 11,6“, (1366 x 768 piksel),
1,66GHz Intel Atom N450, RAM 1GB, 16/32
GB, SDHC up to 32GB, Webcam (1,3M), 2 x USB, Card reader, SIM Card Slot, Multi-Pin
Connector, Java, Flash, Adobe AIR, multitasking,
Bluetooth v2.1 + EDR, Wi-Fi (802.11 b/g/n), optional 3G (UMTS/HSDPA), GPS, Ambient Light Sensor, Acceleration Sensor.
No comments:
Post a Comment